Tuesday, May 24, 2011

Kenapa Sperma Suami Yang Masuk Keluar Lagi?

“Kok sperma suami yang sudah masuk ke dalam Miss V keluar lagi ya? Kalau begini apa bisa hamil?” Ini salah satu pertanyaan dalam rubrik seks di sebuah media.

http://i903.photobucket.com/albums/ac238/cintamaya/Angel%20Lelga/FotoArtisin/paha-mulus-angelic08a.jpg

Menurut dr. Ichwanul Adenin SpOG (K) , dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan, sperma berbentuk cairan dengan kekentalan yang berbeda pada setiap orang, ada yang memiliki sperma yang kental dan ada juga yang memiliki sperma yang lebih encer.

“Kental atau encernya sperma tidak mempengaruhi kualitas sperma itu dan sama-sama dapat membuahi bila memang spermanya baik. Oleh karena vagina berbentuk seperti sebuah tabung yang pipih maka dengan adanya gravitasi maka cairan sperma ini tentunya akan keluar lagi dari vagina,” katanya kepada Waspada Online, hari ini.

Namun kehamilan, lanjutnya tetap terjadi karena biasanya ada bagian yang sangat kental yang keluar di awal ejakulasi akan menempel langsung di mulut rahim dan spermanya akan langsung berenang melewati mulut rahim menuju sel telur.

“Jika Anda khawatir sperma keluar dengan cepat maka Anda dapat mengganjal pinggul dengan bantal sehingga posisi pinggul lebih tinggi dari perut dan memberikan waktu bagi sperma untuk berenang menuju sel telur. Cara lainnya adalah dengan mengangkat kedua kaki Anda dan menahannya dengan dinding setelah melakukan hubungan seksual,” terangnya.

Kehamilan akan terjadi, menurut dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Adenan Adenin ini, bila sperma bertemu dengan sel telur. Sperma yang sehat dan mampu membuahi harus memenuhi kualitas dan kuantitas tertentu. Hal ini dapat diperiksa dengan pemeriksaan laboratorium.

“Sel telur keluar setiap bulannya pada saat ovulasi, jika sel telur tidak dibuahi dan tidak terjadi kehamilan maka akan terjadi menstruasi, “ tegasnya.

Biasanya setelah menikah 1 tahun dan rutin melakukan hubungan seksual namun belum terjadi kehamilan sudah dikatakan dengan infertilitas primer dan perlu dicari penyebabnya bila menginginkan terjadinya kehamilan. “Untuk mencari penyebabnya harus dilakukan berbagai pemeriksaan dan pemeriksaan ini dilakukan terhadap suami maupun istrinya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter kandungan Anda,” pungkasnya. [source]

Blog Archive